News

Metode Penyambungan Kabel Fiber Optik

Metode Penyambungan Kabel Fiber Optik

Di era serba kompetitif saat ini, mutlak perhatian penuh terhadap kepuasan pelanggan (customer satisfaction), kemampuan untuk menciptakan produk dengan kualitas yang tinggi dan harga yang kompetitif adalah suatu keharusan. Untuk mendapatkan kualitas yang tinggi, bukan saja ditentukan dari material yang berkualitas baik, proses produksi yang baik, tetapi juga yang terpenting adalah alat uji kualitas yang handal dan petugas penguji (personal inspector) yang memiliki kompetensi yang tinggi baik cara pengujian maupun pemahaman pengoperasian mesin ujinya. Oleh karena itu PT Jembo Cable Company, Tbk. sangat menaruh perhatian penuh khususnya terhadap keandalan alat uji maupun petugas pengujinya sebagai pendukung utama terciptanya produk yang berkualitas tinggi.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang salah satu tahapan aktivitas uji untuk kabel serat optik, yaitu teknik penyambungan serat optik. Mengapa ini penting diperhatikan? Karena setiap Instalasi kabel fiber optik adalah hasil proses.

Jaringan akses fiber optik adalah jaringan utama sebagai perangkat dasar yang menghubungkan dari sisi pengirim ke sisi penerima dalam bidang telekomunikasi. Jaringan ini dibagi menjadi dua bagian yaitu jaringan metal dan jaringan non metal atau yang disebut jaringan fiber optik.

Jaringan akses fiber optik ini merupakan jaringan yang mentransmisi cahaya dengan kecepatan yang sangat tinggi dan dengan jangkauan yang jauh lebih panjang bila dibandingkan dengan kabel tembaga, serta bebas dari interferensi gelombang elektromagnetik.

Fiber optik sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu single mode dan multi mode. Single mode dapat menjangkau jarak sampai ratusan kilometer namun hanya mengirim satu sinyal pada satu waktu. Sedangkan multi mode hanya dapat menjangkau jarak kurang dari satu kilo meter saja namun dapat mengirimkan sinyal yang berbeda pada saat yang bersamaan, kemudian dapat mengirimkan data pada sudut refraksi yang berbeda pada saat yang bersamaan, dan mengirimkan data pada sudut refraksi yang berbeda.

Dalam setiap Instalasi kabel fiber optik, hasil proses penyambungan merupakan faktor yang paling penting untuk menentukan kualitas transmisi sinyal, karena setiap titik sambungan mempunyai rugi daya signal transmisi (Loss Attenuation) yang bervariasi. Besar kecilnya Loss attenuation (Rugi Redaman) diakibatkan oleh kurang sempurnanya hasil proses penyambungan ataupun metode penyambungan yang dipilih oleh instalatir di lapangan. Sebagai gambaran, untuk rugi redaman pada salah satu titik sambungan sebesar 0.15 dB akan bisa mengurangi jarak transmisi sampai dengan ratusan meter.

Terdapat 3 metode yang menjadi pilihan dalam melakukan penyambungan kabel serat optik, yaitu:

1. Metode Fusion Splice

Metode ini merupakan metode penyambungan dengan cara Fusi (peleburan) sesuai titik lebur serat optik. Penyambungan ini biasanya dilakukan pada jaringan akses, metro dan long distance.
Adapun proses penyambungan dengan metoda ini diperlukan beberapa tahapan proses antara lain:

  1. Proses persiapan yang meliputi pengupasan coating dan cladding, keduanya adalah lapisan pelindung inti fiber.
  2. Pengupasan gunakan spesial alat kupas serat optik (fiber stipper tool)
  3. Pembersihan fiber optik dengan mengunakan tisue yang dibasahi alkohol 90%.
  4. Pemotongan inti fiber dengan menggunakan alat fiber cleaver atau yang sejenis.
  5. Penyambungan yang meliputi alignment, position dan fusion kemudian menampilkan posisi titik sambung serta nilai loss fiber.
  6. Pemasangan fiber heat shrink sleeve untuk melindungi sambungan fiber agar tidak mudah patah.

Dengan menggunakan metode ini dibutuhkan sumber daya yang sudah berkompeten di bidangnya, serta memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi.

2. Metode Mechanical Splice

Metode Mechanical Splice adalah metode penyambungan dengan cara mekanik. Untuk melakukan penyambungan dengan sistem mekanik ini, diperlukan mechanical splice assembly serta perangkat tool kit set, penyambungan dengan metoda ini tidak diperlukan catuan listrik. Persiapan penyambungan dilakukan seperti pada point 1 butir a sampai dengan c kemudian proses penyambungan dilakukan dengan menempatkan kedua ujung fiber optik pada V grove dari mechanical splice.

Langkah berikutnya, dilakukan pengaturan agar kedua ujung fiber optik bertemu pada medium mechanical splice. Kemudian handle pada mechanical splice didorong ke bawah sehingga dapat menekan cap dari mechanical splice. Sambungan dengan sistem mechanical splice ini relatif mudah dan tidak memerlukan catuan listrik seperti yang ada pada fusion splicer, namun hasil ukur dari sambungan ini berkisar pada 0.2 dB.

3. Metode Connector Splice

Metode ini adalah metode penyambungan fiber optik dengan menggunakan konektor, adapun sistem ini mempercepat sistem penyambungan. Sistem penyambungan dengan konektor hanya memerlukan material konektor saja sebagai titik sambung namun untuk semua persiapan sama dengan fusion splice dan mechanical splice.

Konektor fiber optik terdiri dari dua jenis, konektor model ST yang berbentuk lingkaran dan konektor SC yang berbentuk persegi. Penggunaan ini harus disesuaikan dengan jenis perangkat yang digunakan karena mereka mungkin berbeda. Sistem splice fast connector ini dapat dilepas ataupun dipasang kembali sehingga lebih fleksibel tanpa memerlukan material tambahan. Sedangkan nilai redaman yang terjadi pada sistem ini berkisar 0.15dB.

Akan tetapi dengan sistem ini mempunyai kerugian lain yaitu pantulan (reflection) pada guide pin connector yang diakibatkan perpindahan medium antara kedua guide pin connector yang disambungkan. Sedangkan besaran loss akibat refleksi tersebut tergantung pada struktur guide pin connector dan proses penyambungannya.

Dari ketiga sistem penyambungan fiber optik tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan yaitu :

  1. Rugi daya sinyal pada saat penyambungan disebabkan oleh cara penyambungan itu sendiri.
  2. Sistem penyambungan dapat tentukan dengan mempertimbangkan kualitas sambungan.
  3. Hasil penyambungan dengan menggunakan sistem fusion splice akan lebih baik dari kedua sistem penyambungan yang lain.
  4. Penyambungan dengan sistem mechanical dan connector nilai redaman tidak bisa diketahui langsung.

Akhirnya bahwa setiap pelaku instalasi kabel fiber optik dirasa sangat perlu mempertimbangkan dan memilih metode yang paling tepat dan cepat di dalam pelaksanaannya.

Apa itu Fiber Optik dan Jenisnya

Apa itu Fiber Optik dan Jenisnya

Fiber optik atau sering disebut serat optik menjadi salah satu tumpuan teknologi untuk menyediakan layanan internet selain satelit. Berbeda dengan satelit yang menggunakan media berupa udara dan ruang hampa, fiber optik menggunakan media penghantar cahaya. Teknologi fiber optik memiliki lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga bisa mengalirkan data lebih banyak dan cepat dibanding penggunaan kabel konvensional. Inilah yang membuat fiber optik cocok digunakan untuk tulang punggung sistem telekomunikasi.

Apa itu Fiber Optik ?

Fiber optik adalah teknologi berupa kabel yang berfungsi mengubah sinyal listrik menjadi cahaya melalui serat kaca atau plastik, dikutip KompasTekno dari Verizon. Diameter fiber optik kurang lebih sepanjang 120 mikrometer saja. Fiber optik mengalirkan sinyal cahaya dari satu titik ke titik lainnya dengan kecepatan yang tinggi, melalui proses pembiasan cahaya. Adapun cahaya yang digunakan untuk proses transmisi adalah LED atau laser.

Jenis-jenis fiber optik: single mode dan multimode

Secara garis besar, jenis-jenis fiber optik ada dua, yakni serat mode tunggal (single mode) dan multimode. Masing-masing dari jenis kabel ini memiliki karakteristik yang berbeda. Keduanya dibedakan dari beragam aspek seperti kecepatan bandwidth, diameter core, serta jarak jangkau.

Fiber optik single mode

Fiber optik single mode memiliki ukuran inti (diameter core) sebesar 9 mikrometer dan mampu melakukan transmisi cahaya secara tunggal.

Keunggulan kabel fiber optik single mode terletak dari aspek jangkauannya yang cukup luas. Kabel jenis ini bahkan dapat mentransmisi cahaya hingga jarak mencapai 100 km. Transmisi cahaya yang dilakukan pada kabel ini dapat melesat hingga 100 Mb/detik hingga 1 Gb/detik. Meski unggul dari segi aksesibilitas, namun kabel fiber optic single mode memiliki kekurangan dari aspek kecepatan. Kabel fiber optik single mode banyak dimanfaatkan pada alat elektronik yang beroperasi pada panjang gelombang 1.310 hingga 1.550 nm, seperti jaringan Local Area Network (LAN), layanan TV kabel, hingga telepon rumah.

Fiber optik multimode

Sementara itu, kabel fiber optik multimode unggul dari segi kecepatan transmisi bandwidth yang dihantarkan. Memiliki diameter inti 50-62,5 mikrometer, kabel ini mampu membawa beberapa cahaya secara bersamaan pada panjang gelombang 850 nm.

Kecepatan yang dihasilkan pada kabel fiber optic multimode tergolong lebih pesat lantaran kabel ini memiliki ukuran inti yang jauh lebih besar. Namun karena memiliki jangakuan yang cukup terbatas, kabel ini lebih cocok digunakan untuk kebutuhan jarak dekat.

Untuk mengatasi hal tersebut pengguna dapat memanfaatkan extender untuk menambah jarak jangkuan kabel fiber optik multimode hingga 2 km. Kabel fiber optik single mode dan multimode dapat dibedakan dengan mudah. Umumnya, kabel singlemode dilapisi dengan selubung luar berwarna kuning, sedangkan multimode berwarna biru atau oranye.

PT. Indonesia Optic Technology

We are specialized in providing network infrastructure security,and managed services for commercial and telecommunication service clients of all sizes

Bahasa

Services

Get In Touch

Indonesia Office

Address Office Park 18 Building, 25th Fl, Jl. TB Simatupang No.18, Ps. Minggu, Jakarta Selatan 12520
Phone

+62-21-22001788
+62-21-27807049

Email info@iotekno.com

Indonesia Factory

Address Jalan Modern Utama Industri F/3, Modern Cikande Industrial Estate, Serang-Banten, 42186
Social       

Get In Touch

Korea Office

JUST ONE Co., Ltd
Address Cheonbong Plaza 2F 201, 35, Daeya2-ro, Gunpo-si, Gyeonggi-do, South of Korea 15886
Phone +82-31-689-3664
Fax +82-31-365-3676